6 Kesalahan Umum Dalam Mengecat


6 Kesalahan Umum Dalam Mengecat


Begitu banyaknya pilihan warna cat dan banyaknya jalan untuk membuat kesalahan kecil membuat persiapan matang dalam pengecatan menjadi tidak berarti. Untungnya ada solusi sederhana untuk mencegah kesalahan umum tersebut sehingga anda dapat mengecat layaknya profesional.

Menggunakan Kuas Cat Yang Salah
Jika anda pernah mengalami kesulitan dalam mengecat, mungkin anda menggunakan kuas cat yang salah. Menggunakan kuas cat natural untuk cat berbasis latek membuat bulu pada kuas tersebut layu dan sulit digunakan. Kuas cat natural hanya cocok digunakan untuk cat berbasis minyak. Sedangkan untuk cat berbasis latek dapat menggunakan kuas cat sintetis. Disisi lain menggunakan cat yang berkualitas dapat menjamin hasil pekerjaan yang baik, halus, dan terlihat profesional.

Membiarkan Painter's Tape Terlalu Lama
Untuk pengecatan yang rapi dan presisi pemakaian painters tape adalah sebuah keharusan. Painters tape menjamin hasil pekerjaan layaknya profesional, namun membiarkan tape terlalu lama menempel pada permukaan membuat tape tersebut sulit dilepaskan dan dapat merusak lapisan cat. Idealnya tape dilepaskan satu hingga dua jam setelah cat mengering. Anda dapat menggunakan hot blower untuk melunakan lem pada tape sehingga tape mudah terlepas. Selain itu anda juga dapat menggunakan kape dan pisau kater agar proses pelepasan tape tetap rapi dan presisi.

Mengabaikan Faktor Cuaca
Cat tidak mampu bertahan pada suhu yang sangat ekstrim. Untuk itu sebaiknya anda memperhatikan faktor cuaca ketika hendak melakukan proyek pengecatan. Kelembapan yang tinggi membuat cat lambat mengering dan rentan masalah penggelembungan cat. Sedangkan suhu udara yang terlalu panas membuat lapisan cat mudah melepuh (blistering) karena cat mengering terlalu cepat. Sebagai solusinya anda dapat menggunakan pemanas ruangan ataupun ac portable untuk menyesuaikan temperatur ruangan sesuai kebutuhan pengeringan cat yang optimal.

Mengabaikan Aplikasi Primer
Aplikasi primer sangat penting untuk menghindari bleeding warna ketika menimpa cat lama yang berwarna gelap dengan cat baru yang bewarna lebih terang. Terutama terjadi ketika mengecat kayu dimana kandungan tanin pada kayu dapat merembes keluar pada permukaan kayu yang basah oleh cat. Untuk mengatasi noda staining dan pelunturan warna sebaiknya anda mengaplikasikan primer dengan kandungan anti tanni atau melapisi primer sebanyak dua kali lapis.

Tidak Menggunakan Teknik Cut-In
Mengecat dinding dengan kuas roll memang lebih cepat ketimbang dengan kuas bulu biasa. Kesalahan umum yang terjadi pada pengecat awam adalah tidak menggunakan teknik cut-in pada area pertemuan dinding dan plafon. Alih-alih menggunakan kuas bulu, mereka tetap menggunakan kuas roll untuk mengecat pada area tersebut. Alhasil kuas roll dapat menyenggol area plafon dan noda cat dapat mengotori plafon tersebut. Noda tersebut memang dapat dibersihkan dengan sprayer air dan kain lap. Namun metode terbaik adalah dengan teknik cut-in dimana dilakukan pengecatan presisi pada tepi dinding menggunakan kuas bulu biasa kemudian dilanjutkan dengan mengecat keseluruhan dinding dengan kuas roll ketika cat pada tepi dinding tersebut masih basah. 

Tidak Melakukan Persiapan Pada Permukaan Cat Yang Licin
Cat yang baik memang memiliki tekstur halus dan shiny. Cat jenis tersebut mudah dibersihkan karena memiliki daya ketahanan terhadap kotoran dan minyak. Namun menimpa cat jenis tersebut dengan cat yang baru memiliki kerentanan dimana cat yang baru tidak dapat merekat dengan baik akibat licinnya permukaan dinding. Untuk itu diperlukan pengamplasan untuk mengurangi tekstur licin pada dinding sehingga cat dapat menempel dengan baik. Solusi lain adalah menggunakan larutan deglosser yang dapat mengurai cat sehingga diperoleh kondisi dinding siap dicat ulang.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »